Terdapat perbedaan antara kontol kinetik atau kontrol termodinamik ini berdasarkan tingkat kebalikan reaksi (dari produk ke reaktan) pada kondisi yang spesifik. Apabila reaksi kebalikan nya cepat, kesetimbangan akan dicapai dengan cepat. Jika kesetimbangan dicapai dengan cepat, maka reaksi berada dibawah kontrol termodinamik. Dan apabila reaksi kebalikan tidak dapat terjadi (atau sangat lambat) dengan kondisi reaksi, maka reaksi berada dibawah kontrol kinetik. Perbedaan tingkat dari reaksi terus atau kebalikan ditentukan dari energi aktivasi untuk kedua proses. Untuk reaksi Yang memiliki berarti reaksi forward atau kebalikan sama, dan reaksi dibawah kontrol termodinamik. Sebaliknya, reaksi eksotermik apabila memiliki lebih besar, reaksi kebalikan akan lambat dan reaksi berada dibawah kontol kinetik (Sorrell, 2006).
Adapun penyusunan produk hasil dari suatu reaksi diatur oleh kesetimbangan termodinamika dari suatu sistem. Apabila itu yang terjadi, maka penyusun dari suatu produk diatur oleh kontrol termodinamika dan perbedaan stabilitas antara produk pesaing, seperti yang diberikan oleh perbedaan energi bebas, menentukan komposisi produk. Secara alternatif, komposisi suatu produk dapat diatur oleh persaingan dari penyusun dari produk itu sendiri yang dinamakan kontrol kinetic.
Jadi, setiap reaksi pembentukan produk dengan cara bersaing ataupun berturut-turut dalam mencapai kesetimbangan, komposisi produk akan menunjukkan kestabilan dan reaksi tersebut berada di bawah kontrol termodinamika. Apabila komposisi produk diatur oleh tingkat persaingan, maka reaksi di bawah kontrol kinetik. Jadi suatu reaksi dapat berada dibawah kontrol kinetic atau termodinamik, tergantung pada kondisinya (Carey dan Sunberg, 2007).
Reaksi E1 terjadi dengan kontrol termodinamik, yang menjelaskan bahwa pembentukan dari produk yang lebih stabil lebih menonjol (kemungkinan lain adalah kontrol kinetic, dimana produk yang lebih cepat terbentuk lebih menonjol). Alkane dengan substitusi yang tinggi tergolong lebih stabil. (E)-alkana juga lebih stabil dibandingkan (Z)-isomer dan trans-isomer lebih stabil dibandingkan cis isomer. Reaksi eliminasi yang terjadi dibawah kontrol termodinamik akan menghasilkan produk Saytzeff.
Pada suatu reaksi menunjukkan kontrol termodinamik dalam reaksi eliminasi E1 dari 2-propanol. Tahap pertama terbentuk intermediet karbokation, dan tahap kedua menghasilkan produk isomer. Kedua produk terbentuk dari intermediet karbokation yang sama, dan kedua energi nya berbeda (Sorrell, 2006).
Keton lebih stabil dibandingkan enol, tetapi perubahan anion enolat menjadi keton memerlukan energi aktivasi yang tinggi daripada energi untuk mengubah anion enolat menjadi enol (Gambar 1). Jika energi cukup terpenuhi untuk reaktan mengatasi kedua rintangan dan kemudian energi yang cukup tersedia untuk mengubah keton, enol dan enolat dan kesetimbangan tercapai. Dibawah kondisi bolak balik, produk yang lebih stabil (keton) akhirnya terbentuk, dengan distribusi diantara dua produk yang diatur oleh perbedaan entalpi (diasumsikan ). Karena perbedaan ini lebih baik dari kilokalori per mol, campuran produk didominasi oleh produk yang lebih stabil. Dalam reaksi pembentukan enol dan keton dari anion enolat ini terdapat juga pengaruh suhu.
Video terkait :
Permasalahan Kelompok 1
1. Nur Khalishah (A1C118052)
Jika proses dihentikan sebelum kesetimbangan tercapai maka reaksi akan dikontrol oleh kinetik karena akan lebih banyak diperoleh produk yang cepat terbentuk. bagaimana jika reaksi berlangsung hingga kesetimbangan tercapai apakah produk yang di hasilkan lebih sedikit dari reaksi dihentikan sebelum kesetimbangan tercapai?
2. Wafiqah Alvia (A1C118047)
Mengapa suhu menjadi kunci utama dalam kestabilan relatif (termodinamika) dan kecepatan relatif (kinetika) dalam mengontrol agar produk yang diperoleh lebih stabil dan banyak ?
3. Yupita Sri Rizki (A1C118071)
Pada blog saya di sebutkan bahwa produk kinetik adalah produk yang terbentuk lebih cepat, dan produk termodinamika adalah produk yang lebih stabil,pertanyaan saya mengapa hal ini bisa terjadi?
4. Zulia Nur Rahma (A1C118048)
Pada blog saya terdapat Reaksi pembentukan enol dan keton dari anion enolat. Permasalahan saya Bagaimanakah pengaruh suhu antara reaksi pembentukan enol dan keton dari anion tersebut ?
5. Desti Ramadhani (010)
Pada suhu tinggi, reaksi berada di bawah kendali termodinamika sedangkan Pada temperatur rendah, reaksi ini di bawah kontrol kinetik. Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? apakah suhu selalu menjadi patokan pada control termodinamika dan control kinetika
6. M. Rizki Dwi Putra (006)
Mengapa pada reaksi tersebut produk termodinamika (4) lebih stabil daripada produk kinetik (3) yang terbentuk?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar