Asam sinamat atau disebut juga asam 3-fenil-2-propenoat atau asam β-fenilakrilat ialah senyawa yang berasal dari suatu isolasi kulit kayu manis (Cinnamomum burmanni) famili Lauraceae. Memiliki kegunaan antara lain sebagai pengawet, pewangi makanan, kosmetik, sabun, dan produk-produk farmasi lainnya (Anwar et al., 1994). Sintesis asam sinamat dapat dilakukan melalui reaksi kondensasi Knoevenagel dan reaksi Perkin. Reaksi kondensasi Knoevenagel lebih sering digunakan karena jumlah senyawa yang dapat diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan reaksi Perkin (McMurry, 2012).
Reaksi kondensasi Knoevenagel adalah reaksi kondensasi antara suatu aldehid dan senyawa yang mempunyai hidrogen α dengan dua gugus karbonil dengan menggunakan katalis suatu bas yang memiliki gugus amina (Fessenden and Fessenden, 1986). Untuk mensintesis asam sinamat berdasarkan reaksi kondensasi Knoevenagel. Sintesis asam sinamat dilakukan dengan mereaksikan asam malonat yang merupakan senyawa yang mempunyai hidrogen α dan benzaldehida dan senyawa dengan golongan aldehida dengan katalis dietilamina.
Dietilamina (pKb = 3,02) merupakan suatu amina sekunder dan memiliki sifat basa lebih kuat dibandingkan dengan amonia (pKb = 4.74). Semakin kuat basa yang digunakan maka atom hidrogen α akan semakin mudah membentuk ion enolat (McMurry, 2012). Dengan demikian, pembentukan asam sinamat diharapkan akan semakin cepat dan rendemen yang dihasilkan lebih banyak.
Hasil analisis yang dilakukan senyawa hasil sintesis bahwa asam sinamat dapat disintesis dari asam malonat dan benzaldehid dengan katalis dietilamina dengan rendemen sebanyak 4,68%. Adapun Senyawa turunan asam sinamat yaitu asam kafeat, sinamida, sinamoil ester dan hidrazid sinamat. Senyawa-senyawa turunan asam sinamat baik natural maupun sintetis, telah dilakukan pengujian antikanker. Asam sinamat dan beberapa senyawa turunannya telah diperiksa sebagai inhibitor yang baik terhadap aktivitas AKR1C3. AKR1C3 adalah sel kanker yang terbentuk dengan adanya hormon, seperti kanker prostat, kanker payudara dan kanker endometrial. Asam sinamat merupakan inhibitor yang baik terhadap AKR1C3 (IC50 = 50 µM) sebagaimana asam 3,4,5-trimetoksisinamat (IC50 = 50 µM). Di samping itu, asam kafeat memiliki aktivitas sitotoksik in vitro yang rendah melawan sel myeloid leukimia (HL-60) dan juga dapat berpotensi sebagai agen kemopreventif untuk melawan kanker kulit.